REMBANG – Program Gerakan Ayo Sekolah Pol 12 tahun (Gaspol 12) masih menjadi program prioritas dan unggulan di Kabupaten Rembang. Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies), dalam kegiatan puncak anniversary Rembang FABS ke-VI dan hari jadi Kabupaten Rembang ke-282, di Pendapa Museum RA Kartini, baru-baru ini.
Wakil Bupati mengatakan masih diprioritaskannya program Gaspol 12 karena masih adanya 1.200 Anak Tidak Sekolah (ATS) yang harus dientaskan untuk kembali ke bangku sekolah.
“Gaspol 12 ini, insya Allah masih terus berlangsung. Karena target-target belum sepenuhnya terpenuhi. Kita masih ada 1.200 yang masih harus kita selamatkan,” imbuhnya.
Ia menjelaskan dalam program Gaspol sebanyak 209 anak di Kabupaten Rembang yang telah dan rentan putus sekolah kembali dapat mengenyam pendidikan. Mereka yang berasal dari enam kecamatan itu menerima bantuan sosial khusus. Jumlah tersebut merupakan jumlah anak yang kembali sekolah sejak tahun 2021 sampai dengan Desember 2022.
Gus Hanies mengungkapkan di tahun 2023 ini telah dilakukan rekonfirmasi atau sebuah pernyataan anak putus sekolah agar mau kembali ke sekolah. Rekonfirmasi dilakukan untuk anak di Kecamatan Rembang, Sulang, Lasem dan Kecamatan Sluke.
Program Gaspol 12 tahun menurut Gus Hanies telah di launching pada tahun 2021. Sebanyak 4 desa sebagai pilot projeck program untuk mengembalikan anak putus sekolah agar mau melanjutkan pendidikan kesetaraan maupun pendidikan formal.
Kemudian pada tahun 2022 program Gaspol 12 tahun diperluas ke 132 desa di 6 kecamatan, dan berhasil mengembalikan ratusan anak putus sekolah kembali belajar. Program ini menyasar Kecamatan Sarang, Sedan, Kragan, Pancur, Pamotan dan Kecamatan Sumber.
“Sedangkan untuk tahun 2023 ini program Gaspol 12 tahun menyasar 82 desa di empat Kecamatan. Yakni Kecamatan Rembang, Lasem, Sluke, dan Kecamatan Sulang,” bebernya.
Gus Wabup menuturkan faktor penyebab anak putus sekolah karena permasalahan ekonomi, memilih bekerja, menikah usia anak, dan dibully. Alasan tersebut diutarakan oleh mereka saat dilakukan pendakatan oleh tim yang dibentuk Pemkab Rembang.(Masudi/CBFM)