Sudah dua pekan lebih program minyak goreng satu harga Rp. 14 ribu per liter dari Kementerian Perdagangan dimanfaatkan oleh masyarakat Rembang. Namun, stok minyak goreng satu harga yang tersedia di toko modern jumlahnya belum bisa memenuhi permintaan masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang, Mochamad Mahfudz, Kamis (3/2) menyampaikan, pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap penerapan program pemerintah pusat itu di Kabupaten Rembang.
Bahkan, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang juga telah melakukan sidak langsung di gudang toko modern afamart beberapa waktu lalu. Karena diketahui stok minyak goreng di semua toko modern alfamart sering kosong.
Pihaknya mengungkapkan, kendala minimnya stok minyak goreng di toko modern disebabkan karena pasokan dari produsen minyak goreng mandek sejak program minyak goreng satu harga diterapkan pada tanggal 19 Januari.
Alhasil gudang alfamart hanya mengandalkan stok minyak goreng yang dimiliki untuk menyuplai toko-toko moderen alfamart yang tersebar di 18 Kabupaten.
“Jadi setelah tanggal 19 Januari itu hanya memanfaatkan cadangan yang ada di gudang. Sehingga satu hari itu hanya mampu mengirim satu kardus minyak goreng atau sekitar 12 liter di setiap toko alfamart. Sehingga datang pasti langsung habis,” kata dia.
Dirinya membeberkan, alasan mandeknya pasokan minyak goreng dari produsen disebabkan karena belum adanya mekanisme yang jelas terkait harga minyak goreng yang disubsidi. Setelah dicapai kesepakatan, akhirnya produsen baru menyuplai minyak goreng ke distributor di tanggal 28 Januari.
“Gudang alfamart baru mendapat kiriman yang pertama setelah tanggal 19 Januari, kirimannya tanggal 28 Januari kemarin sebanyak 10 ribu karton,” bebernya.
Dirinya menambahkan, sampai saat ini Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang terus melakukan pantauan terkait stok minyak goreng satu harga. Sementara untuk suplai minyak goreng yang ke dua dari produsen, dikabarkan dikirim pada tanggal 2 Februari kemarin. (Rendi)
