SUMBER – Enam ekor sapi di Kecamatan Sumber ditemukan mati mendadak. Kejadian tersebut membuat dinas terkait turun ke lapangan untuk melakukan tindakan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto mengatakan matinya enam ekor sapi di Kecamatan Sumber tersebut menyedot perhatian. Karena berdasarkan gejala dan tanda yang ditemukan seperti pada kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) setahun lalu.
Menurut Agus virus yang memicu munculnya PMK tidak bisa hilang begitu saja. Karena ini virus, cuaca dan lingkungan juga menjadi faktor penentu munculnya penyakit ini.
“Memang virus PMK itu tidak bisa hilang begitu saja. Tergantung cuaca, dan lingkungan mas. Kami sudah menerjunkan petugas ke lapangan untuk mengantisipasi agar sapi mati tidak semakin banyak,” katanya.
Agus menjelaskan jika sapi yang sudah tervaksin baik dosis satu maupun dua kondisinya jauh lebih kuat dibandingkan sapi yang belum pernah disuntik vaksin sama sekali.
Selain itu vaksinasi kepada sapi merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Rembang untuk menekan resiko kematian sapi saat terjangkit PMK.
“Kalau sapi yang sudah disuntik vaksin itu lebih kebal. Resiko sapi mati juga semakin kecil,” tambahnya.
Sampai dengan akhir Tahun 2022 tercatat sedikitnya ada 100 ribu dosis vaksin disuntikkan kepada sapi milik warga Kabupaten Rembang. Jumlah tersebut terdiri dari vaksin 1 dan 2.
Jika diglobal sekitar 60 ribu ekor sapi sudah disuntik vaksin PMK. Sampai dengan saat ini program vaksinasi untuk sapi masih terus berjalan.(Asmui/Msd)