REMBANG – Pusat perkebunan durian di Desa Criwik, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, saat ini sudah mulai memasuki masa panen. Para pemburu dan penikmat durian bisa langsung mencicipi legitnya buah itu di Desa setempat sambil menikmati keindahan pemandangan dataran tinggi.
Meskipun belum banyak, tetapi nampak bergelantungan buah durian di kebun milik warga Desa Criwik. Setiap pohon terlihat ada puluhan bahkan ratusan buah durian yang masih berada di dahan. Buah-buah itu diikat dengan tali plastik dengan dahannya. Sehingga saat durian itu terlepas dari dahan tidak langsung jatuh ke tanah.
Kepala Dinas Pertanian pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto membenarkan hal tersebut. Menurutnya meski belum terlalu banyak tetapi sudah ada yang mulai menjual durian criwik.
Namun seringnya intensitas hujan, Agus khawatir dapat mempengaruhi produksifitas buah durian tahun ini.
“Update kami ini sudah mulai ada tapi belum terlalu banyak. Khawatir kita banyaknya hujan mempengaruhi produksi tahun ini. Update kami ini sudah mulai panen. Hanya saja jumlahnya belum banyak,” kata Agus Iwan.
Namun Dinas Pertanian dan Pangan sudah menyiapkan skema kegiatan semacam perlombaan jika memang nanti buah durian di Rembang agak besar. Lomba tersebut akan digelar seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Nanti kalau memang agak besar mungkin akan menjadi kebiasaan kita akan ada lomba durian,” tuturnya.
Durian Criwik, salah satu varian durian lokal asli Rembang yang dapat dengan mudah ditemukan pohonnya di Desa Criwik Kecamatan Pancur. Pada masa panen seperti saat ini, durian Criwik merupakan buah yang paling dicari di wilayah Rembang.
Bedanya dengan durian lain mungkin dari ukurannya, karena ini kecil. Tapi ketika dibuka, daging buahnya terasa lebih pulen, tidak seperti durian lain yang biasanya lumer.
Diperkirakan panen raya buah durian criwik jatuh pada bulan Januari 2023 bertepatan dengan tahun baru.( Asmui/Msd)