REMBANG – Belasan rumah terancam roboh karena tanah yang ditempati rawan amblas. Untuk sementara 5 rumah sudah dirobohkan karena rusak berat akibat pergerakan tanah.
Tak menunggu lama pemerintah Kabupaten Rembang langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agar segera menerjunkan tim ESDM.
Tim geologi sudah beberapa kali turun dan memeriksa tanah yang ada di lokasi tanah bergerak. Utamanya yang terdapat rumah rusak.
Menurut Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz, baru baru ini, tanah bergerak yang ada di Dukuh Grajen, Desa Sumberjo dugaan sementara disebabkan adanya sumber yang besar berada di bawah sekitar lokasi tanah amblas tersebut.
“Tanah amblas di Sumberjo kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tim Geologi sudah diterjunkan. Kesimpulan sementara di bawah itu ada sumber besar yang memicu pergerakan tanah,” jelasnya.
Meski demikian untuk mengambil langkah pasti, Pemerintah Kabupaten Rembang menunggu informasi dan data secara resmi dari pihak ESDM.
Jika masih layak untuk ditinggali akan dilakukan sejumlah upaya agar tanah di sekitar lokasi tersebut menjadi padat. Namun jika sudah tidak layak ditempati kemungkinan besar akan dilakukan relokasi
Sebelumnya bencana tanah gerak terjadi di Dukuh Grajen Desa Sumberjo Kecamatan/Kabupaten Rembang.
Lima rumah warga terdampak kerusakan atas fenomena tanah gerak tersebut. Peristiwa tersebut mulai terjadi pada Sabtu 18 November 2022 lalu dan sampai dengan 27 Januari 2023 warga masih was-was jika turun hujan.
Laporan yang disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, ada lima rumah yang terdampak tanah gerak di Sumberjo.
Rinciannya, dua rumah mengalami rusak berat, tiga rumah lainnya masuk kategori rusak ringan.
Rumah rusak berat masing-masing merupakan milik Suyatno dan Suyati. Sedangkan rumah rusak lainnya masing-masing adalah milik Nurcahyo, Kuncono dan Riyanto.
Kemudian informasi dari warga setempat terdapat pergerakan tanah di lokasi tersebut meski tidak signifikan . (Asmui/Msd)