LASEM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang, mengajak kepada masyarakat di Kabupaten Rembang, untuk ikut menyukseskan penggunaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) digital. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Rembang, Puji Santoso, dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan, di Pendapa Kecamatan Lasem, baru-baru ini.
Puji mengatakan perlunya ikut menyukseskan program KTP digital karena program nasional itu menargetkan pada tahun 2023 ini, harus melayani pemohon KTP digital sebanyak 50 juta orang.
“Targetnya tahun 2023 ini, 25% berarti 50 juta. Kita harus ikut bersama-sama menyukseskan KTP digital. Biar e-KTP tidak banyak masalah,” imbuhnya.
Anggota DPRD daerah Pemilihan Lasem-Pancur itu menyebutkan manfaat KTP digital penggunaannya lebih simpel, praktis dan tidak mudah rusak. Karena disimpan di telepon genggam.
Selain itu, pembuatannya lebih cepat karena tinggal mendownload lewat aplikasi, tidak perlu dicetak menggunakan blangko dan tidak perlu disimpan di dompet.
Disamping itu tidak perlu difotokopi ketika mengakses layanan publik dan lebih aman dari pemalsuan data.
Anggota DPRD Fraksi Gerindra itu mengharapkan dengan adanya KTP digital bisa mengurangi dampak kelangkaan blangko elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP).
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengungkapkan Pemkab melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) Kabupaten Rembang, telah berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat secara prima salah satunya berupa program jika ada bayi lahir di rumah sakit, pihaknya akan menerbitkan 3 dokumen kependudukan sekaligus berupa akte kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA) dan Kartu Keluarga (KK) baru.
“Ini sudah berinovasi di Pamotan, jadi bayi begitu lahir di Rumah Sakit, langsung KTP, KK muncul,” ujarnya.
Terkait kelangkaan blangko KTP menurut Bupati diakui itu memang terjadi pada awal tahun 2023 lalu. Karena Dindukcapil menunggu pengiriman blangko e-KTP dari pemerintah pusat. Namun sekarang sudah tercukupi oleh Pemerintah Pusat.(Masudi/CBFM)