REMBANG – Diprediksi jumlah pemudik 2023 ini, mengalami peningkatan. Hal tersebut juga diperkirakan berdampak terhadap kunjungan wisatawan.
Menurut Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Abdul Aziz, selain berdampak terhadap kunjungan destinasi wisata, transportasi, dan akomodasi, faktor makan dan minum juga akan menjadi pengeluaran terbesar wisatawan selama libur lebaran.
Sehingga perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) diprediksi mengalami peningkatan.
Agar pergerakan wisatawan berjalan dengan nyaman dan aman pihaknya akan memastikan ketersediaan transportasi resmi, kesiapan tempat peristirahatan hingga pelayanan di lokasi wisata.
Untuk itu Abdul Aziz menghimbau kepada pengelola tempat wisata untuk menyiapkan semua infrastruktur termasuk pengelolaan kuliner yang lebih baik. Karena diperkirakan jumlah pemudik meningkat pesat tahun ini.
“Kalau lebaran ini saya kira, tempat-tempat wisata tidak butuh terlalu ngoyo promosi. Karena semua tempat wisata penuh kalau lebaran. KJB kita ini kalau pas lebaran gak bisa masuk. Sehingga kini, menurut saya yang perlu diwanti-wanti adalah siapkan infrastrukturnya. Karena memang jumlah pemudik meningkat dari tahun kemarin. Ini potensi pariwisata kita,” jelasnya.
Lebih lanjut Gus Aziz menambahkan, di Jawa Tengah banyak bertumbuh tempat wisata baru. Termasuk di Kabupaten Rembang. Salah satunya di Desa Ngulahan, Kecamatan Sedan, yang tengah populer lokasi wisatanya.
“Secara regional Jawa Tengah pertumbuhan pariwisata layak untuk diapresiasi. Sehingga kami waktu itu pas diberi amanah Pansus RPJMD, saya memunculkan atensi khusus untuk pengembangan wisata se Jawa Tengah. Atensi khusus sebagai bentuk pengembangan desa wisata,” bebernya.
Pada hari Raya Idul Fitri 2022, kunjungan wisatawan di Kabupaten Rembang mencapai 287.964 pengunjung. Dari 45 destinasi wisata yang ada. Jumlah tersebut berdasarkan penghitungan kunjungan wisata sejak tanggl 3 Mei hingga 10 Mei 2022. (Asmui/Msd)