REMBANG – Target pendapatan daerah dari sektor perikanan, pada tahun 2022 ini, mencapai Rp. 9,5 Milyar. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang, M. Shofyan Cholid, kepada wartawan, di ruang kerjanya, hari Selasa (13/12).
Shofyan mengatakan perolehan itu didasarkan pada pendapatan yang diperoleh sampai pertengahan bulan Desember ini yang mencapai Rp. 9,3 Milyar.
“Targetnya di tahun 2022, sebanyak Rp. 15 Milyar. Dalam perjalanannya sampai bulan November, Rp. 9,3 Milyar. Dan saya perkirakan untuk tahun 2022 ini, tercapai 9,5 milyar,” imbuhnya.
Shofyan mengungkapkan walaupun belum memenuhi target, dipastikan sudah baik. Mengingat kondisi ekonomi baik secara nasional maupun internasional yang mengalami inflasi dan terjadinya penurunan ekspor perikanan akibat dampak ekonomi secara global.
Selain itu kendala yang dihadapi para nelayan mengurangi waktu melautnya sebagai akibat adanya mengurus perijinan kapal sebelum melaut memerlukan waktu agak panjang dan naiknya harga Bahan Bakar Minyak.
Faktor lainnya menurut Shofyan karena pembayaran lelang ikan oleh bakul yang tidak segera dibayarkan tepat waktu.
“Itu masalah klasik yang sampai saat ini, dari Pemerintah Kabupaten Rembang utamanya Dinlutkan harus mencoba sistem aplikasi. Yang mungkin kalau bisa diterapkan, para pembeli bisa lebih teratur membayar seusai pelelangan,” ujarnya.
Sebelumnya, pada tahun 2018 target pendapatan retribusi Rp. 12,6 Milyar, realisasinya 11,6 Milyar atau 92,2 persen. Sedangkan di tahun 2019, target Rp.13,4 Milyar realisasi Rp. 9,6 Milyar atau 72 persen. Sementara tahun 2020, karena adanya Covid-19 target Rp. 7,9 milyar diturunkan menjadi realisasi Rp. 9,1 atau 115, persen. Terakhir tahun 2021, targetnya Rp. 10,4 realisasinya 9,6 Milyar.(Masudi/CBFM)
