Beberapa waktu lalu, lima kantor kecamatan di Kabupaten Rembang sudah bisa melayani pencetakan Elektronik Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) sendiri. Ke lima kecamatan itu yakni Kecamatan Pancur , Lasem, Pamotan, Sedan dan Kecamatan Kragan.
Layanan pencetakan E-KTP di lima kecamatan itu berkat pengadaan mesin cetak oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Kabupaten Rembang. Namun ternyata pengadaan mesin pencetak E-KTP tersebut hingga saat ini masih belum lunas.
Kepala Dindukcapil Rembang, Suparmin menerangkan, anggaran yang tersedia di Dindukcapil saat ini sangat terbatas. Bahkan anggaran perjalanan dinas untuk mengambil blangko E-KTP di Jakarta hingga saat ini belum bisa dicairkan.
Termasuk anggaran pengadaan 5 alat pencetak E-KTP di Kecamatan hingga saat ini belum bisa dicairkan. Padahal pihak penyedia barang sudah beberapa kali melakukan penagihan, namun hasilnya nihil.
“Ditagih tapi kita tidak bisa mencairkan hingga saat ini, sudah beberapa kali. Kita nota dinas lagi ke Pak Sekda nanti, yang penting kami sudah berusaha. Kemarin saya sudah telepon Pak Sekda, ini saya tindak lanjuti dengan nota dinas. Ditagih terus soalnya,” bebernya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, jika pengadaan barang perekaman E-KTP tidak segera dilunasi, maka kemungkinan terburuk Pemkab Rembang bakal di Blacklist oleh penyedia barang. Padahal alat perekam E-KTP tersebut telah beroperasi selama 2 bulan.
“Takutnya nanti Pemkab diblacklist, alat juga tidak begitu mahal. Cuma Rp. 47 juta,” ucapnya.
Disisi lain, lanjut dia, Dindukcapil Rembang menjadi bagian yang sangat vital dalam kesuksesan pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang. Jika permasalahan tersebut tidak segera ditangani, pihaknya khawatir Dindukcapil yang bakal jadi bulan-bulanan.
