REMBANG – Tanggal 21 Januari 2023 ini, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerakan Wanita Sehat (GWS) Kabupaten Rembang, merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1. Kegiatan yang diselenggarakan di Pendapa Museum RA. Kartini itu, mengusung tema bersama GWS menuju perempuan berdaya yang penuh dedikasi, inovasi, produktif dan sejahtera.
Penasehat GWS Kabupaten Rembang, Hasiroh mengatakan memasuki usia yang pertama GWS Kabupaten Rembang perlu menambah semangat terlebih saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, berjuang untuk menekan angka stunting. Sehingga GWS juga turut berpartisipasi menangani stunting.
“Di tahun pertama top markotop. Di tahun ke-2, agak kendo. Jangan. Meskipun di tahun ke-2, stunting masih tinggi. Usia stunting di 1.000 hari kehidupan. Ini sudah terlewati 1/3nya. Periode ke-2, harus lebih bagus dan periode ke-3, stunting di 1.000 hari harus top. Sesuai visi misi Pak Bupati dan Wakil, 2024 new stunting zero,” imbuhnya.
Istri Bupati Rembang, Abdul Hafidz itu meminta agar GWS jangan sampai disalahartikan sebagai wanita sosialita. Namun wanita yang menciptakan putra putri sejahtera di dalam rumah tangga.
Asisten 1 Setda Rembang, Agus Salim saat membacakan sambutan Bupati Rembang mengapresiasi diselenggarakannya HUT, sehingga terus berkiprah dalam kesejahteraan masyarakat.
“Atas nama pribadi dan Pemkab) Rembang, saya mengucapkan selamat kepada keluarga besar GWS Kabupaten Rembang, atas peringatan HUT yang pertama. Untuk terus berkiprah dalam kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ketua GWS Kabupaten Rembang, Sri Hartini mengatakan GWS sebenarnya telah berusia tua, namun karena pada tahun 1956 masuk Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
“GWS adalah organisasi yang sudah lama terbentuk 1952. GWS bergabung di Kowani pada tahun 1956. Namun untuk GWS di Jawa Tengah, pada tahun kemarin, memasuki usia yang ke-4. Namun kita di sini, Rembang di usia yang pertama,” ujarnya.
Sri Hartini menerangkan di HUT ke-1, pihaknya menggelar lomba fashion show dan lomba ajang kreatifitas line dance bagi masyarakat dan ditutup dengan pemotongan tumpeng.(Masudi/CBFM)