KALIORI – Desa Sidomulyo menjadi Desa Tanggap Bencana (Destana) ke-4 di Kecamatan Kaliori. Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, saat kegiatan pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana tahun 2023, di Balai Desa Sidomulyo, Kecamatan Kaliori, Sabtu (5/8).
Wakil Bupati Rembang mengatakan Desa Sidomulyo menjadi Destana ke-4 di Kecamatan Kaliori setelah Desa Kuangsan, Maguan dan Desa Wiroto.
“Di tahun kemarin. Tahun 2022, kita sudah bentuk 16 Destana di 16 desa. Kemudian di tahun ini, kita berencana merencanakan 14 desa lagi. Artinya, di 2 tahun ini, total ada 30 desa yang terbentuk Destana di Kabupaten Rembang,” imbuhnya.
Pria yang biasa disapa Gus Hanies ini mengungkapkan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, di bawah pasangan kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, Abdul Hafidz dan Mochamad Hanies Cholil Barro’ harus terbentuk 100 Destana.
Dibentuknya Destana di Kabupaten Rembang khususnya di Kecamatan Kaliori menurut Gus Hanies karena wilayah Kecamatan Kaliori rawan terjadi banjir. Pasalnya, kecamatan ujung barat Kabupaten Rembang dikelilingi sungai baik Sungai Tarung, Sungai Kalipang dan Sungai Randugunting.
Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana Desa Sidomulyo, Satiman menyebutkan selain banjir, Desa Sidomulyo juga rawan terjadi kekeringan.
“Yang selama ini, kami rasakan di desa kami, untuk resiko yang ada di desa kami yang tahunan. Yang kami sangat rasakan bencana kekeringan di musim kemarau terus banjir di musim penghujan,” bebernya.
Satiman yang juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa Sidomulyo ini menjelaskan khusus bencana kekeringan sudah bisa diatasi dengan adanya warga desa setempat menjadi pelanggan Perusahaan Air Minum Daerah.
Namun untuk bencana banjir, Pemerintah Desa setempat akan membuat tanggul di tepi sungai. Pasalnya, sungai yang ada letaknya berada di atas pemukiman penduduk.(Masudi/CBFM)