Nurul Ulya Putriyana, siswi kelas 7 SMP Sekolah Luar Biasa (SLB) Lasem, memiliki kelebihan di tengah keterbatasan menyandang tuna rungu wicara. Bahkan kelebihan yang dimilikinya hingga membuat Kapolres Rembang kagum.
Putri, demikian ia biasa dipanggil ternyata memiliki banyak karya lukisan. Sebuah kemampuan yang jarang bisa dilakukan oleh remaja seusianya.
Eko Hadi Wibowo, seorang guru SLB Lasem menuturkan Putri berasal dari Desa Ukir, Kecamatan Sale. Selain pintar melukis, ia juga mempunyai bakat menari. Menurutnya, Putri termasuk siswi yang cerdas.
“Putri itu murid yang cerdas dan cepat menangkap pelajaran yang disampaikan oleh bapak ibu guru SLB Lasem, “ terangnya.
Eko menambahkan saat berlangsung Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 SLB Lasem di Gedung Serba Guna Dasun, Kecamatan Lasem, belum lama ini turut dipamerkan karya-karya anak berkebutuhan khusus.
Waktu itu, karya lukisan Putri dengan judul “Lasem Kota Pusaka” menyedot perhatian Kapolres Rembang, AKBP Suryadi. Orang nomor 1 di jajaran Polres Rembang ini berminat membeli lukisan tersebut.
“Jadi pak Kapolres termasuk yang diundang. Saat melihat-lihat lukisan, pak Kapolres terpukau dengan tulisan karya anak tuna rungu wicara. Akhirnya lukisan kami antar ke kantor pak Kapolres,“ imbuh Eko.
Kapolres Rembang, AKBP Suryadi mengaku tertarik dengan lukisan “Lasem Kota Pusaka” yang menunjukkan kerukunan antar umat beragama, ditandai dengan gambar Masjid, Klenteng, Gereja dan Vihara.
“Lukisannnya bagus banget, langsung saya tanya siapa yang melukis. Saya tanya, apakah bisa dibeli, kemudian ngomong sama bu kepala sekolah (Peni Widati Wulansari-Red), “ ujarnya.
Ia mengapresiasi semangat anak penyandang disabilitas, mampu menghasilkan karya sebagus itu. Lukisan tersebut selanjutnya dipasang di ruang kerja Kapolres Rembang.
Pihaknya turut mengajak kepada semua pihak untuk tidak lelah memberikan dorongan positif kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Agar mereka selalu semangat mengembangkan bakat.
AKBP Suryadi turut mengajak kepada semua pihak untuk tidak lelah memberikan dorongan positif kepada anak-anak berkebutuhan khusus, agar mereka selalu semangat mengembangkan bakat.(Dari Lasem Rendy Teguh Wibowo melaporkan)