Sepanjang 2021 terjadi beberapa bencana alam yang menyambangi sejumlah wilayah di Rembang. Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang.
Mulai dari bencana banjir, longsor, abrasi, banjir, kebakaran, kekeringan, hingga kejadian musibah orang tenggelam. Pristiwa ini tidak bisa dielakkan mengingat pemicu utamanya berasal dari alam yang sering kali datangnya tidak bisa diduga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan, jumlah bencana alam yang terjadi di Rembang sepanjang 2021 sebanyak 39 kejadian. Dengan rincian banjir 2 kejadian , longsor 9 kejadian, abrasi 4 kejadian, banjir 2 kejadian, kebakaran 6 kejadian, hingga kejadian musibah orang tenggelam 5 kejadian.
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Rehabilitas Rekonstruksi Dwi Agung Prasetyo mengatakan, selama ini pihaknya tidak mengalami kendala dalam hal penanganan bencana dilapangan.
Sedangkan untuk kejadian yang bersifat skala besar seperti orang telam di laut namun belum dapat ditemukan, BPBD langsung berkoordinasi dengan BASARNAS untuk penangan dan pengambilan keputusan sesuai SOP.
“Selama ini dari BPBD melalui Satgas dan kerjasam dengan masyarakat dengan TNI Polri, sudah bersinergi kaitannya dengan orang hilang, kita juga punya personil selam kita juga punya. Kalau untuk skala besar kita melibatkan BASARNAS. Untuk kendala selama ini untuk Sarpras hampir tidak ada,” kata Prasetyo.
Mengenai peralatan yang dimiliki oleh BPBD sejauh ini kata Prasetyo dapat dikatan memadai. Untuk penanganan bencana di air, BPBD memiliki satu buah perahu karet, satu set perlengkapan selam, pelampung dan lain-lain. Sedangkan untuk tenaga tenaga kebencanaan di air BPBD juga cukup ahli.
“Selama ini kami juga dibantu oleh relawan tanggap bencana juga yang tidak mau ketinggalan dalam setiap momentum,” pungkas Prasetyo. (Asmui)