REMBANG – Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, mengajak kepada masyarakat dalam menangani pencegahan stunting bagi anak bisa dilakukan dengan memanfaatkan sumber pangan lokal. Hal itu disampaikannya kepada wartawan, baru-baru ini.
Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengatakan memanfaatkan sumber pangan lokal yang mengandung gizi bisa diperoleh dengan mengonsumsi ikan.
“Kalau di wilayah pesisir kan ada beberapa jenis ikan laut. Kalau di sebelah selatan ya ikan air tawar. Itu masih bisa untuk penanganan stunting. Karena banyak gizi,” Imbuhnya.
Selain ikan, menurut Gus Hanies perolehan gizi untuk mencegah stunting dengan daun kelor. Pasalnya, daun kelor mengandung nutrisi yaitu kalsium dan mineral.
Pelaksana Harian Bupati Rembang itu mengungkapkan apabila penanganan stunting dengan memanfaatkan pangan lokal itu berhasil. Harapannya angka stunting di tahun 2024 di angka 14 persen.
“Untuk target sama seperti nasional, angka stunting kita di tahun 2024 ditargetkan sebanyak 14%. Tapi, saya punya optimisme, kita bisa lebih kecil dari 14% itu. Mungkin 1 digitlah. Bisa 9, 8 atau 7%,” Tuturnya.
Wakil Bupati menerangkan angka stunting di tahun 2022 ini berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) di angka 18 persen. Sedangkan E-PPGBM yang dilakukan pengukuran langsung bayi dibawah usia 3 tahun sudah 14 persen.(Masudi)