REMBANG – Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyatakan pihaknya nasionalis dan religius. Sehingga apabila ada anggapan dirinya tidak suka seni budaya merupakan hal yang keliru yang dialamatkan kepadanya.
Bupati mengatakan pada masa pandemi covid-19, Bupati Rembang juga menggelar pergelaran wayang kulit dan kethoprak. Belum lagi setiap ada acara kedinasan, ada tarian tradisional seperti orek- orek untuk penampilan pembuka.
“Latar belakang saya santri itu, bisa saja setiap acara tidak usah ada Orek-orek. Itu bukan budaya saya. Ndak itu. Biasa saja. Setiap ada kunjungan mesti ada Tari Orek-orek, juga jalan,” imbuhnya.
Hafidz menegaskan di masa kepemimpinannya, tak hanya menghadirkan shalawatan saja. Berbagai hiburan juga telah digelar di kota garam, mulai musik bergenre pop hingga dangdut.
“Kalau soal hiburan kami biasa ngundang, kotak 2 kali, aura kasih, saya memang suka shalawatan tapi kita penuhi semua keinginan masyarakat. Jadi kalau ada plintiran saya harus meluruskan,” ujarnya.
Pejabat asal Pamotan tersebut menyampaikan hal ini, untuk menanggapi banyaknya pesan masuk yang dialamatkan baik ke nomor pribadi maupun akun media sosialnya setelah adanya Pemkab Rembang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat, pada tanggal 16 April nanti hanya menggelar Thong-thong Lek hanya pentas di Alun-alun saja. Tidak digelar secara keliling, seperti tahun-tahun sebelumnya.(Masudi/CBFM)