Pemindahan Pasar Kota Rembang terus menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Pemerintah Kabupaten Rembang menilai, salah satu penyebab polemik ini dikarenakan para pedagang khawatir bekas pasar akan dijadikan mall.
Meskipun menuai pro dan kontra di tengah masyarakat, Pemerintah Kabupaten Rembang terus berkomitmen untuk memindahkan pasar kota Rembang ke lokasi yang baru. Sebab hal itu merupakan upaya untuk merubah wajah kota Rembang.
Bupati Rembang Abdul Hafidz menilai pro dan kontra merupakan fenomena yang wajar terjadi. Selain itu, dirinya mengungkap, adanya pihak yang kontra juga disebabkan oleh adanya kekhawatiran para pedagang pasar akan dibangunnya mall di bekas pasar yang lama.
Hafidz menegaskan, isu yang beredar tidaklah benar. Ia pun mengatakan, kekhawatiran pedagang lainnya adalah mengenai pungutan jika mereka dipindahkan ke lokasi yang baru.
” Kemarin isu yang diangkat kan itu kan nanti bekas pasar pasti dibuat jadi mall, lha itu kan juga pedagang pasar ini kan terus terprovokasi. Terus terang saja (pembangunan mall) tidak akan kami lakukan. Kedua akan bayar, katanya mengko nek pindah iseh dikon bayar, dan itu saya pastikan tidak bayar,”tegasnya.
Akses jalan menuju ke lokasi pasar yang baru juga menjadi permasalahan. Namun pihaknya menegaskan, DPUtaru Rembang telah mencanangkan pelebaran jalan yang merupakan akses menuju lokasi pasar kota Rembang yang baru.
“Kemarin soal akses, katanya dalane sempit kangelan kabeh, ini kita lebarkan. Di sana ndak aman, kata siapa? Justru di sini malah tidak aman, kalau di sana nanti kita pagar,” pungkasnya.