PANCUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Selasa (15/8), droping air bersih ke Desa Warugunung, Kecamatan Pancur. Droping air 3 tangki itu untuk memenuhi kebutuhan air terdampak kekeringan di 4 Rukun Tetangga (RT) itu di desa tersebut meliputi RT 6, 7, 9 dan RT 10 atau sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) dari 780 dari jumlah total KK di desa setempat.
Kepala Desa Warugunung, Mohammad Ridwan mengucapkapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten melalui BPBD yang telah melakukan droping air bersih. Karena air bersih dari Pamsimas desa debitnya mulai berkurang, bahkan sebagian warga sudah beli air dengan harga Rp 3.000 per pikulnya.
“Ini warga sudah mulai kekeringan sejak pertengahan Bulan Juli sampai Agustus ini,” imbuhnya.
Ridwan mengungkapkan Desa Warugunung setiap musim kemarau selalu menjadi langganan kekeringan. Sehingga Pemerintah Desa setempat sudah mengusulkan pengadaan Pamsimas desa sebanyak 2 kali agar bisa mengumpulkan mata air dari sumber air bawah tanah atau penampungan dari sungai.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Rembang, Sri Jarwati menjelaskan dikirimnya air bersih ke Desa di perbatasan Kecamatan Pancur dengan Kecamatan Lasem ini, karena adanya permintaan droping air bersih dari pemerintah desa bersangkutan yang masuk ke BPBD Rembang pada Senin (14/8).
“Kemarin Hari Senin, ada permintaan droping air bersih ke Desa Warugunung dan hari ini kami kirim 3 tangki ke RT 6 dan RT 7. Karena kata kepala desa, yang paling parah di 4 RT di Desa Warugunung ini,” ujarnya.
Ia berharap tidak ada lagi desa yang mengajukan droping air bersih setelah Desa Sanetan Kecamatan Sluke serta 2 desa di Kecamatan Pancur yaitu Desa Kedung dan Desa Warugunung.
Sri Jarwati menyebutkan jika mengacu pada pemetaan daerah rawan bencana pada tahun 2019 lalu, ada 56 desa kekeringan. Pasalnya, pada 2022 lalu terjadi kemarau basah.(Masudi/CBFM)