Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memasang seismograf, detektor gempa bumi di Desa Ronggomulyo, Kecamatan Sumber. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Pramujo, kepada wartawan, di kantornya, baru-baru ini.
Pramujo mengatakan dipasangnya alat deteksi gempa untuk mengetahui aktivitas pergeseran lempengan gempa yang terjadi di sesar Lasem.
“Pada saat rapat koordinasi di Provinsi, saya menyampaikan sesar Lasem apakah masih aktif atau tidak. Jawabannya masih. Setiap tahun, terjadi pergeseran 3 mm. Itu pernah dipasangi alat deteksi gempa,” Imbuhnya.
Pramujo menjelaskan seismograf yang telah dipasang di perbatasan Kabupaten Rembang dengan Kabupaten Pati dan Kabupaten Blora itu dipantau perkembangannya oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geofisika (PVMBG) berpusat di Bandung melalui satelit.
Perlu diketahui, Sesar Lasem merupakan sesar dengan kelurusan paling panjang, menempati suatu depresi dengan sumbu yang berarah barat daya-timur laut. Ciri morfologi lain yang mengindikasikan keberadaan sesar ini adalah pola kelurusan dari selatan Semarang ke arah timur laut melewati Lasem dan menerus ke Laut Jawa.
Sesar Lasem telah menimbulkan beberapa peristiwa gempa kuat dan merusak pada masa lalu, di antaranya gempa kuat yang mengguncang Lasem tahun 1847 dan gempa dengan magnitudo 6,8 di Pati tahun 1890.
Sesar Lasem juga memicu gempa di Kudus tahun 1877 serta gempa di Semarang pada tahun 1856,1958, 1959, dan 1966.(Dari Rembang Masudi melaporkan)