PANCUR – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan memasang detektor (alat pendeteksi gempa), di Desa Gowak, Kecamatan Lasem. Hal itu disampaikan oleh Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Sri Jarwati, di Balai Desa Dadapan, Kecamatan Pancur, baru-baru ini.
Sri Jarwati mengatakan dipasangnya detektor untuk mendeteksi gempa yang terjadi di Kabupaten Rembang.
“Pemasangan shelter ini adalah untuk mendeteksi terjadinya gempa. Karena potensi gempa itu juga ada di Kabupaten Rembang. Ora mung longsor, banjir. Tahun 2022 itu kan dihajar dengan bencana, banjir dan longsor,” imbuhnya.
Anjar menjelaskan sebelumnya Pemerintah pusat juga sudah memasang pendeteksi gempa berupa seismograf di Desa Ronggomulyo, Kecamatan Sumber.
Sementara itu, Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’ menuturkan, apa yang dikatakan Kalakhar BPBD sifatnya tidak menakut-nakuti. Sebab, hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya dini mengantisipasi terhadap potensi gempa di kota santri, yang berada di sesar (lempeng) Lasem.
“Ini sudah terbaca sejak beberapa tahun yang lalu, ada lempeng Lasem, yang bergaris lurus dengan lempeng Pati, Kendeng dan Lasem. Ini yang sudah sangat lama, tidak pernah bergerak sama sekali. Ini yang prediksinya justru membahayakan,” ujarnya.
Diprediksi bisa berbahaya menurut Gus Hanies karena berkaca pada peristiwa Gempa Cianjur pada akhir tahun 2022, daerah yang diprediksi aman justru terdampak gempa dengan magnitudo 5,6 Skala Richter itu.(Masudi/CBFM)