Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’, meminta Badan Kepegawaian Daerah menggarap assesment centre dengan optimal untuk memetakan dan menggarap ASN unggul dan potensial. Hal itu disampaikannya dalam apel pagi awal tahun 2022, di halaman kantor BKD, hari Kamis (27/1).
Gus Hanies mengatakan dengan adanya basis data yang bagus, ketika ada Aparatur Sipil Nasional purna tugas secara massal, Pemkab tidak kelimpungan dan bisa diatasi dengan lebih baik.
“Saya nggak mau kita seperti tidak berdaya, tidak bisa berbuat apa-apa, pada saat banyak pegawai pensiun. Gelombang pensiun menerpa kita, seakan-akan tidak berdaya. Jangan sampai menerpa, kita tidak berdaya,” imbuhnya.
Gus Wabup menghimbau pengelolaan pendidikan lanjutan bagi ASN lebih diperhatikan meliputi tugas belajar, izin belajar, bantuan beasiswa, dan pelatihan-pelatihan, harus diarahkan lebih baik. Selain itu data kepegawaian harus diperkuat, terutama untuk kepentingan kenaikan pangkat dan promosi jabatan.
Gus Hanies berharap mulai awal tahun ini, penilaian dan evaluasi kinerja aparatur dilakukan lebih cermat, dengan perberian penghargaan dan sanksi.
Menanggapi hal itu Kepala BKD Kabupaten Rembang, Affan Martadi menjelaskan pihaknya akan melaksanakan perencanaan yang tepat, sehingga jika ada pegawai yang pensiun segera ada perekrutan Calon Aparatur Sipil Negara dengan menerbitkan Peraturan Bupati tentang perencanaan kebutuhan pegawai. Sehingga rekrutmen pegawai disesuaikan dengan urusan-urusan yang diampu.
“Ada 32 urusan di tingkat Kabupaten Rembang. Sehingga itu akan breakdown untuk apa saja. Misalkan kita butuh insinyur berapa? psikolog berapa? SH berapa? Kita petakan di sana. Di dalam perencanaan,” tuturnya.
Affan Martadi menerangkan berdasarkan data di BKD Rembang, untuk ASN yang pensiun berdasarkan usia pada tahun 2022 ini sebanyak 400an.
