REMBANG – Rengginang merupakan makanan tradisional masyarakat Jawa, utamanya daerah Kabupaten Rembang. Makanan ini terbuat dari ketan, yang dikukus kemudian dibentuk bulatan kecil-kecil, kemudian dikeringkan sebelum digoreng.
Namun demikian, saat ini tidak banyak masyarakat daerah tersebut yang membuat Rengginang sebagai makanan yang memiliki nilai ekonomi. Tetapi sebagian masyarakat menganggap Rengginang sebuah makanan yang biasa.
Namun, lain halnya dengan yang dilakukan Sanyoto. Di tangannya, Rengginang berhasil disulap dari sekedar makanan tradisional masyarakat setempat, menjadi makanan bernilai ekonomi.
Bahkan makanan ini sudah dijual di pusat oleh-oleh di wilayah Kabupaten Rembang, Pati, dan sekitarnya.
Pria yang beralamatkan di Desa Purworejo, Kecamatan Kaliori itu dengan tekun memasak Rengginang menggunakan tenaga kerja warga sekitar rumahnya. Dari yang dilakukan itu, kini dia mampu menjalankan usaha sekaligus melestarikan produk makanan tradisional tersebut.
Rengginang yang hanya jajanan ketan digoreng seperti kerupuk itu disulap menjadi Rengginang teri. Cara pengolahannya ketan dikukus dan dicampur dengan ikan teri, kemudian baru dijemur. Rasanya yang sangat khas menjadikan olahan bermerk Dua Ikan itu laris di pasaran.
“Dulu awalnya saya menawarkan Rengginang ke took-toko itu ya agak gimana itu. Karena cuman makanan berasal dari desa. Tetapi setelah tau rasa Rengginang teri jadi laku keras,” jelasnya, saat dialog di Radio Citra Bahari FM (8/10/2022) .
Sanyoto mengisahkan ia berani memulai usaha tersebut karena sudah menjalin hubungan dengan sejumlah toko oleh-oleh di Rembang kemudin jajanan yang ia produksi dikenal orang banyak.
Setelah sukses dengan produk Rengginang teri, ia kemudian mengembangkan varian yang lain. Ada rasa terasi, udang, dan stik teri yang berhasil mencuri hati para pelanggan.(Asmui)