Masyarakat Kecamatan Sumber meminta normalisasi Bendungan Kedungsapen, Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber. Hal itu dikatakan Camat Sumber, Wijayanti dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan, di Pendapa Kecamatan setempat, baru-baru ini.
Wijayanti mengatakan diusulkannya normalisasi Bendungan Kedungsapen karena Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kecamatan Sumber merupakan terluas ketiga setelah Kecamatan Kaliori dan Kecamatan Pamotan. Sehingga perlu diperhatikan ketersediaan air bagi petani di Kecamatan Sumber.
“Usulan Rp. 5 Milyar ke Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah,” imbuhnya.
Selain itu, normalisasi saluran dari Waduk Randugunting ke Bendungan Kedungsapen ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana senilai Rp. 10 Milyar dan normalisasi Daerah Irigasi dari Bendungan Kedungsapen ke irigasi teknis sawah petani pengajuannya ke Pusdataru senilai Rp. 5 Milyar.
Dengan adanya normalisasi Bendungan Kedungsapen itu harapannya siap mendistribusikan air Waduk Randugunting ke areal pertanian seluas 1.590 hektar sawah di Kecamatan Sumber dan Kecamatan Kaliori.
Selama ini, setiap kegiatan Musrenbangcam di Kecamatan Sumber, usulan pengerukan sedimen Bendungan Kedungsapen menjadi primadona. Bahkan pada tahun 2016, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) telah mengusulkan normalisasi Kedungsapen ke Provinsi Jawa Tengah namun sampai saat ini, belum terealisasi.(Dari Sumber Masudi melaporkan)