Bekas pasar senggol Rembang, bakal dibuat menjadi semacam Food Court atau Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera). Sebagian bangunan toko lama sudah dirobohkan untuk dibangun dengan bentuk yang baru.
Pembangunan eks pasar senggol menjadi sentra kuliner ini dibantu oleh Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT. PLN (Persero) UPT Semarang. Dengan anggaran Rp. 280 juta, khusus Rp. 30 juta digunakan untuk berbagai pelatihan.
Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah menyalurkan dana CSRnya untuk pembangunan sentra kuliner di eks pasar senggol. Harapannya bisa semakin menarik pengunjung untuk datang dan membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kami harap revitalisasi ini bisa menggeser image dari kumuh menjadi lebih bersih. Harapan kita bisa lebih menarik pengunjung lebih banyak lagi, ” ungkapnya.
Gus Wabup berpesan agar kepada pelaku UMKM yang mengelola dan berjualan di sana merawat bangunan dan kebersihannya. Selanjutnya kebijakan dari PLN , menurutnya bisa menjadi contoh bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Senggol, Agus Setiawan menyambut baik rencana revitalisasi itu. Ia berharap tempat tersebut bisa berkembang pesat sebagai salah satu tempat yang menarik bagi orang untuk datang untuk menikmati berbagai produk kuliner.
“Dengan adanya revitalisasi ini, harapannya UMKM di pasar senggol semakin berkembang pesat. Alhamdulillah PLN bisa membantu kita , untuk perkembangan pasar senggol mungkin nanti bisa jauh lebih baik, ” pungkasnya.
Momen peletakan batu pertama bangunan Food Court itu dilakukan oleh Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ dan didoakan oleh KH Syarofuddin Ismail Qoimaz, salah satu ulama besar di Kota Garam.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)