Serambi CB FM Ramadan (Srabi Ramadan) kembali digelar untuk menghibur sore hari masyarakat Rembang menjelang berbuka puasa pada Selasa (12/4) sore. Kali ini grup musik pop tradisional asal Lasem, Last Plus dari Kapoy Production tampil untuk menghibur pada acara itu.
Dari ke empat lagu yang dibawakan grup musik last plus, ada satu lagu yang cukup menarik. Lagu tersebut berjudul Setangkai Jaya Kusuma yang merupakan ciptaan dari Iwan Thomasfa yang diarasemen grup musik last plus.
Gitaris Last Plus, Danang Swastika menjelaskan dibalik judul lagu Setangkai Jaya Kusuma terselip cerita yang cukup menyedihkan. Dimana lagu tersebut menggambarkan kisah kejayaan seseorang yang berakhir menyedihkan.
“Setangkai jaya kusuma ini menggambarkan sebuah kejayaan seseorang di masa lalunya. Namun di pertengahan perjalanan kehidupan dirinya harus jatuh karena banyak kumbang-kumbang yang menghisapnya dan akhirnya dia harus merana,” ungkapnya.
Sementara itu, Yoyok, Vokalis Grup Musik Last Plus membeberkan seluruh personilnya berasal dari Kecamatan Lasem kecuali drumernya yang berasal dari Rembang. Itu sebabnya grup musik tersebut diberi nama last plus atau tambahan personil terakhir.
Dalam kesempatan itu, grup musik last plus membawakan karya lagu bergenre pop tahun 70an. Dirinya berharap dengan adanya grup musik bergenre pop tahun 70an dapat memberi warna baru di industri musik khususnya di Kabupaten Rembang.
“Kami memang bergenre musik pop era tahun 70, 80. Kebetulan kami juga mengcover lagu-lagu koes plus juga dan harapannya bisa diterima untuk hiburan di kota Rembang ini tentunya,” jelasnya.
Dirinya berharap pemerintah daerah dapat terus memfasilitasi grup musik lokal yang ada di Rembang seperti pada acara Srabi Ramadan. Paling tidak karya-karya mereka dapat didengar dan dikenal oleh masyarakat.
“Paling tidak bisa dikenal, syukur-syukur bisa menghibur. Sebab bagi seniman sangat penting untuk diberi ruang berekspresi. Syukur-syukur kalau ada rewardnya,” pungkasnya. (Rnd/Rd)