REMBANG – Aplikasikan kampanye cegah stunting itu penting, para Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, merencanakan akan melakukan gerakan Sedekah Telur. Kegiatan sosial yang menurut rencana akan dilaksanakan rutin setiap hari Jum’at itu, akan dimulai pada 15 September 2023.

Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’ mengatakan gerakan ini sifatnya sukarela dan tidak ada paksaan. Dengan sentuhan konsep dan diatur bagaimana mekanisme pengumpulan serta pendistribusiannya.

“Namanya sedekah ini keikhlasan, tapi kita tidak biarkan liar. Kita gerakan, kita atur teknis sedekahnya,” imbuhnya. 

Ia berharap melalui sedekah telur dapat memberikan asupan gizi tambahan kepada anak-anak yang terkena stunting (penyakit gagal tumbuh  pada anak yang juga  mempengaruhi perkembangan otak).

Pejabat yang biasa disapa Gus Hanies ini menerangkan di dalam telur mengandung asam amino esensial yang penting bagi pertumbuhan sel tulang, otot, darah, metabolisme zat besi  pada anak. Dari kandungan tersebut, telur baik untuk daya tahan tubuh, mendukung pertumbuhan tulang, menguatkan otot dan mencegah kerusakan syaraf serta meningkatkan fungsi otak.

Untuk mensukseskan program itu menurut Gus Hanies telur-telur ini akan didistribusikan oleh tim pendamping keluarga ke baduta stunting. Dimana pendistribusiannya, telur dikumpulkan di tiap kecamatan. Kemudian tim pendamping keluarga dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) desa yang menyerahkan ke keluarga baduta stunting. 

Pria yang menjabat Ketua TPPS Kabupaten Rembang tersebut menyebutkan telur- telur itu akan didistribusikan ke 29 desa prioritas  stunting. Selain 29 desa, sedekah telur ini juga menyasar baduta di 125 desa tambahan, sehingga total ada 154 desa di 14 kecamatan. 

Salah satu ASN di Kecamatan Pamotan, Mufti Affandi mengaku sangat mendukung gerakan sedekah telur ini. 

“Kita punya rejeki dibagi kepada warga yang kurang mampu atau anak- anak yang membutuhkan. Saya pribadi sangat setuju, tidak keberatan yang penting ikhlas,” ujarnya.

Berdasarkan data sistem ePPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), saat ini ada sekitar 1.228 Bayi Bawah Dua Tahun (Baduta) yang terkena stunting.(Masudi/CBFM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gus Wabup : Rembang Jadi Etalase NU

Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) meminta kader…

Wabup Minta Sekretariat DPRD Optimalkan Publikasi Kerja Anggota Dewan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang mempunyai tugas besar untuk mengatasi…

Drupoh, Tradisi Unik Saat Panen Duku Woro

Desa Woro Kecamatan Kragan terkenal dengan buah dukunya atau masyarakat biasa menyebutnya…

Gus Hanies: Bangunan Gedung Harus Ramah Difabel

Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya membuat akses ramah difabel saat membangun gedung. Hal…