Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana pada musim hujan 2022-2023, Kamis (3/11). Bupati Rembang selaku pemimpin apel menekankan, pentingnya soliditas antar instansi dan respon cepat.
Apel yang digelar di lapangan Pantai Pasir Putih Wates, Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori itu, diikuti 200 orang personel. Mulai dari Basarnas, BPBD, Dinas Sosial, PMI, Baznas, BMKG, Pramuka, TNI/Polri, ormas peduli bencana, hingga sejumlah relawan.
Bupati mengatakan, respon cepat menjadi kunci pencegahan dan penanganan bencana. Hal itu menurutnya bisa dilakukan dengan pemetaan wilayah rawan bencana.
Setelah mengetahui potensi kebencanaan suatu daerah, pasokan data cuaca dan penyiagaan personel perlu dikuatkan.
Penanganan, sarana dan prasarana, peralatan kebencanaan, serta obat-obatan harus tersedia.
“Yang penting, pertama adalah infomasi, harus cepat tersampaikan kepada masyarakat. Jangan lupa obat-obatan, kelengkapan peralatan harus tersedia,” ungkap Bupati dalam sambutannya.
Selain itu melalui apel siaga bencana Bupati meminta agar penanganan bencana dapat dilakukan oleh semua pihak. Antara lain, termasuk masyarakat, media, akademisi, dan dunia usaha.
“Melalui apel tersebut saya meminta agar penanganan bencana dapat dilakukan secara terencana, terpadu, terkoordinasi, serta menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan masyarakat dari resiko dan dampak bencana,” jelasnya.
Ia mengatakan, apel kali ini digelar untuk memastikan kesiagaan instansi terkait.
Hafidz berpesan, agar personel dan peralatan serta logistik disiagakan. Di samping itu ia meminta warganya agar selalau waspada untuk mengantisipasi bencana.
Selain personil, Bupati juga mengecek satu persatu armada dan kelengkapan peralatan kebencanaan.(Asmui/Msd)