REMBANG – Di saat musim libur Imlek dan cuti bersama, selama 2 hari, antara hari Minggu dan Senin tanggal 22 dan 23 Januari 2023 ini, menjadi ladang pengelola destinasi wisata untuk meraup rejeki. Karena di saat liburan identik dengan orang yang ingin melepas kepenatan dengan refreshing dan mencari hiburan. Setelah selama sepekan disibukkan dengan kerja di kantor.
Namun ternyata harapan itu tidak terpenuhi seperti yang ada di Karang Jahe Beach (KJB), Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang.
Manager Unit KJB, Abdur Rohim mengatakan pengunjung di KJB di saat musim liburan agak sepi dibanding hari-hari libur sebelumnya karena adanya cuaca ekstrim sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan jalan berlubang di Jalur Pantura.
“Harapan jelas penginnya rame. Tapi BMKG udah bicara kayak gitu, memang terbukti cuaca ekstrim. Seribu lobang di Jalan Pantura termasuk antusias masyarakat untuk berkunjung itu ogah-ogahan. Jalannya begitu tidak menjamin keselamatan dan kelancaran untuk berkunjung wisata ke KJB khususnya,” imbuhnya.
Pasalnya, jumlah pengunjung KJB pada saat liburan biasanya antara 10 ribu hingga 12 ribu kunjungan per hari, namun di hari Minggu (22/1), jumlah pengunjung berada di kisaran 3.700 orang. Sementara pada hari Senin (23/1) diperkirakan pengunjung di kisaran 1.200 orang.
Pengunjung yang datang menurut Abdul Rohim saat ini didominasi dari wilayah Jawa Timur.
“Sebagai ATM KJB itu masyarakat Purwodadi, Pati Kudus, Semarang sama Jepara. Karena 1.000 lobang, masyarakat dari barat itu ogah-ogahan. Jadi kita mengandalkan dari Magetan, Ponorogo, Kediri, Blora. Dari wilayah timur. Kalau wilayah barat tidak seperti biasanya,” terangnya.
Rohim mengungkapkan akibat dari cuaca ekstrim juga menimbulkan dampak pada lokasi KJB yaitu 600 meter kawasan pesisir mengalami abrasi di akhir 2022. Sehingga mengakibatkan akar cemara pada tumbang.(Masudi/CBFM)