REMBANG – Di tengah masih mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK), ada pedagang sapi di Rembang mendapat berkah tersendiri. Sebab, pedagang ada pedagang yang sapi yang memilih membeli sapi yang terpapar penyakit tersebut kemudian dirawat hingga sembuh baru dijual kembali.

Selama PMK harga jual sapi di Rembang memang anjlok, kemudian pedagang sapi bernama Martono itu memanfaatkan momen tersebut untuk meraup keuntungan. Karena sapi yang terpapar PMK harga jualnya di bawah standar.

Martono seorang bakul sapi mengaku sapi hasil karantina, dirawat dan diobati hingga sembuh sapi-sapi tersebut pulih kembali seperti sedia kala. Ia pun biasa membeli sapi yang terjangkit PMK dari sejumlah peternak dengan harga yang miring.

“Sudah ada puluhan sapi yang berhasil ia karantinan dan diobati hingga sembuh. Awal saya mebeli separuh harga ketika sudh sembuh dijual dengan harga normal,” jelas Martono.

Setidaknya sejak munculnya kasus PMK, sudah ada 40 ekor sapi yang berhasil disembuhkan oleh Martono. Di tempat karantinanya masih ada empat ekor yang masih dalam perawatan.

Sementara itu berdasarkan data dari dinas terkait kasus PMK di Kabupaten Rembang tercatat ada sekitar 4 .600 sekian sapi yang terpapar. Jumlah tersebut tersebar di 14 Kecamatan. 2.000 diantaranya dinyatakan sembuh. Jumlah terbanyak sapi yang terpapar berada di wilayah Kecamatan Kota, dan Kecamatan Kaliori.

Hingga saat ini pemerintah Kabupaten Rembang sudah mengajukan permohonan vaksin PMK kepada pemerintah pusat namun vaksin yang diminta belum turun. (Asmui)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Menuju perijinan berbasis desa, DPMPTSP lakukan sosialisasi

REMBANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten…

Perang sound system, meriahkan karnaval Kampung Pancasila Kuangsan

KALIORI – Masyarakat Desa Kuangsan, Kecamatan Kaliori, Senin (5/6), melaksanakan puncak kegiatan…

2023 targetkan sasar penataan 3.000 RTLH

REMBANG – Bupati Rembang, Abdul Hafidz, targetkan 3.000 dari 6.000 Rumah Tidak…