DAERAH – 42 tuna wisma terdata dalam malam Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang, baru-baru ini. Hal itu disampaikan oleh Kepala BPS Kabupaten Rembang, Teguh Iman Santoso, kepada CBFM, di ruang kerjanya, Hari Selasa (1/11).
Teguh Iman Santoso mengatakan kegiatan Malam Regsosek, yang dikakukan secara serentak seluruh Indonesia, bertujuan untuk mengumpulkan data penduduk yang tidak punya tempat tinggal (tunawisma).
“Regsosek 2022 itu sifatnya sensus. Sensus itu seluruh populasi, seluruh jiwa harus terdata. Di Regsosek ada yang namanya malam Regsosek (Regsosek night) yang menjadi sarana atau media untuk mendata orang-orang yang tidak punya tempat tinggal,” imbuhnya.
Mantan Kepala BPS Bengkulu Tengah itu mengungkapkan dalam kegiatan Malam Regsosek tersebut, BPS Kabupaten Rembang dibantu dari unsur TNI / Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk menjaga keamanan dalam pendataan serta dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rembang.
Dalam pendataan dari jam 20.45 sampai 3.35 itu menurut Teguh Iman Santoso dibagi 3 tim untuk bertugas melakukan pendataan di tempat-tempat yang sudah diidentifikasi terdapat para tunawisma.
“Tim 1 bertugas di Kecamatan Sarang dan Kragan, Tim 2 di Kecamatan Sulang, Rembang dan Kaliori serta Tim 3 bertugas di Kecamatan Lasem dan Sluke,” terangnya.
Berdasarkan data di BPS Kabupaten Rembang, di Kecamatan Sarang mendata 13 anak punk dan 3 tunawisma, di Kecamatan Kragan mendata 5 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), di Kecamatan Lasem mendata 5 tuna wisma, di Kecamatan Sluke mendata 2 tuna wisma. Sedangkan di Kecamatan Rembang melakukan sensus kepada 1 ODGJ, 1 tuna wisma dan 6 anak punk.
“Semua tim menemukan. Cuma populasinya tidak terlalu banyak. Jadi, tidak terlalu banyak seperti di kota-kota besar,” ujarnya.
Selain melakukan malam Regsosek, BPS juga melakukan sensus kepada murid di pesantren non formal / boarding school, pasien Rumah Sakit Jiwa, narapidana dengan vonis 1 tahun atau lebih, tahanan di rumah penahanan, tentara yang tinggal di barak militer, keluarga yang tinggal di pengungsian dan penghuni panti baik panti jiwa, panti asuh, panti jompo maupun sejenisnya.
Untuk pendataan regsosek, pihaknya menerjunkan 1.185 petugas yang terdiri dari 931 Petugas Pendataan Lapangan, 236 Petugas Pemeriksa Lapangan dan 28 Koordinator Sensus Kecamatan. Petugas itu akan melakukan pendataan kepada 231.680 keluarga dari 3.492 Satuan Lingkungan Setempat dari 294 desa dari 14 kecamatan yang ada di Kota Garam.(Masudi)