REMBANG – 3 Desa di Kabupaten Rembang, saat ini, sudah meminta pengedropan air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang. Hal itu disampaikan oleh Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Rembang, Sri Jarwati, kepada wartawan, di ruang kerjanya, Senin (14/8).
Kalakhar BPBD Rembang mengatakan desa yang mengajukan permintaan droping air bersih yaitu Desa Sanetan, Kecamatan Sluke serta 2 desa di Kecamatan Pancur yakni Desa Kedung dan Desa Warugunung.
“Hari Jum’at (11/8) kemarin, ada 1 desa yang minta air bersih yaitu Desa Sanetan. Kemudian hari ini, ada 2 desa yaitu dari Kecamatan Pancur, Desa Kedung dan Desa Warugunung,” imbuhnya.
Ia menjelaskan khusus untuk Desa Sanetan, pada Minggu (13/8) telah dilakukan pengiriman 2 tangki air bersih yang dilaksanakan pada BPBD Kabupaten Rembang ke desa bersangkutan.
Sementara untuk 2 desa di Kecamatan Pancur, menurut rencana pengiriman air bersihnya akan dilakukan pada Selasa (15/8) besuk. Per desanya masing-masing 2 tangki.
Sri Jarwati menyebutkan di Desa Sanetan yang mengalami kekurangan air bersih sebagai dampak kemarau sebanyak 1 Rukun Tetangga (RT). Sedangkan di Desa Warugunung dilaporkan 11 RT dan Desa Kedung sebanyak 292 Kepala Keluarga.
Status kebencanaan di Rembang menurut Sri Jarwati masih berstatus di siaga.
“Sejak Juli tanggal 15, kami sudah membuat status siaga darurat kekeringan sampai 5 Agustus 2023 kemarin. Dan saat ini, masih kita perpanjang siaga darurat sampai nanti 19 Agustus 2023,” bebernya.
Perempuan yang biasa disapa Anjar itu menuturkan status siaga akan berganti ke status darurat bila desa yang mengajukan permintaan droping air bersih bertambah minimal 10 desa.(Masudi/CBFM)