Pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang tahun 2022 ini masih difokuskan dalam pengentasan kemiskinan ekstrem. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rembang Dwi Wahyuni Hariyati mengatakan ada 5 kecamatan yang menjadi sasaran. Masing-masing akan diambil 5 desa yang masuk Penanganan Kemiskinan Ekstrim (PKE).
“5 kecamatan itu meliputi kecamatan Kragan, Pamotan, Pancur, Sarang dan Kecamatan Sumber,” Imbuhnya.
Sedangkan 25 desa yang masuk PKE itu menurut Dwi Wahyuni untuk Kecamatan Kragan menyasar Desa Karanglincak, Ngasinan, Sumurpule, Sumurtawang dan Desa Woro. Kecamatan Pamotan yang menjadi sasaran PKE yaitu Desa Gambiran, Mlagen, Ngemplakrejo, Sendangagung dan Desa Sumbangrejo.
Sedangkan Kecamatan Pancur menyasar Desa Criwik, Jeruk, Johogunung, Kalitengah dan Desa Warugunung. Kecamatan Sarang menyasar Desa Gunungmulyo, Kalipang, Sampung, Sarangmeduro dan Sumbermulyo. Kecamatan Sumber menyasar Desa Polbayem, Randuagung, Ronggomulyo, Sekarsari dan Desa Tlogotunggal.
Dwi Wahyuni mengungkapkan pokok-pokok sasaran pembangunan pada 2022 ada 10 prioritas. Yang telah masuk dalam program unggulan bupati. Diantaranya ada peningkatan kapasitas kinerja pemerintahan (smart city), pelayanan publik, pendidikan, kesehatan yang akan menyasar stunting, perlindungan anak dan pemberdayaan gender, serta infrastruktur yang masuk program nasional.
Di sisi lain capaian kinerja tahun 2021, terkait dengan pertumbuhan ekonomi menurut Dwi Wahyuni masih mengacu pada data tahun 2020 yakni di angka 4,9 persen. Hal ini dikarenakan karena lapangan usaha yang ada di Rembang cukup mendukung. Terutama bidang perikanan, pertanian, dan kehutanan yang tidak terpengaruh oleh pandemi. Demikian juga industri pertanian, pengolahan, dan reparasi.
Dwi Wahyuni menyebutkan yang menjadi permasalahan adalah tingkat kemiskinan yang naik 0,2. Sehingga tahun ini akan difokuskan untuk penanganan kemiskinan ekstrem. Jumlah penduduk miskin di Rembang tercatat ada sekitar 101 ribu.(Dari Rembang Masudi melaporkan)