REMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, berkeinginan pada tahun 2024 nanti, Rembang zero kemiskinan ekstrem. Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, baru-baru ini.

Bupati mengatakan Presiden Joko Widodo mentargetkan tahun 2024 sudah tidak ada lagi kemiskinan ektrem di Indonesia.

“Bapak Kepala Desa mulai Pak Camat, nanti mendata konkret yang 9 indikator ini. Nanti akan kita intervensi secara maksimal melalui program yang ada di pemerintahan. Baik pemerintahan desa, Kabupaten maupun pemerintah pusat,” imbuhnya.

Hafidz mengharapkan melalui Dana Desa bisa dijadikan anggaran untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem. Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atau Permendesa PDTT Nomor 8 Tahun 2022, dana desa didorong untuk membantu program pemerintah dalam mengatasi kemiskinan ekstrem.

Pasalnya, penurunan angka kemiskinan terus menjadi prioritas bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang. Desa- desa dengan kemiskinan ekstrem pun diintervensi untuk efektifitas program.

Pada tahun 2022 lalu, Pemkab menyasar 5 kecamatan dan telah mengidentifikasi 25 desa dengan kemiskinan ekstrem. Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga telah diinstruksikan untuk mendampingi 1 desa dengan kemiskinan ekstrem. Namun untuk tahun 2023 ini, jumlah desa sasaran kemiskinan ekstrim diperluas menjangkau 294 desa.

Sementara ini di 5 kecamatan terdapat sekitar 107 keluarga yang perlu dicarikan solusi dalam pengentasan kemiskinan ekstrem. Harapannya tahun 2024 bisa tuntas seperti yang disebutkan dalam 9 indikator kemiskinan diantaranya Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), tidak punya jamban, tidak punya listrik dan penyakit kronis.

“Memang yang berat ini RTLH. Di Rembang masih ribuan. Kalau seribu saja Rp. 20 juta, sudah Rp. 20 Milyar. Kalau Rp. 30 Juta, Rp. 60 Milyar,” ujarnya.

Berdasarkan rillis Badan Pusat Statistik (BPS) dalam kurun waktu satu tahun ini warga miskin di Kabupaten Rembang mengalami penurunan. Tingkat kemiskinan tahun 2021 sebesar 15,80 persen atau 101.400 jiwa dari jumlah total penduduk 600 ribu lebih, sedangkan tahun 2022 menjadi 14,65 persen atau 94.560 jiwa atau turun 1,15 persen.(Masudi/CBFM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gus Wabup : Rembang Jadi Etalase NU

Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) meminta kader…

Wabup Minta Sekretariat DPRD Optimalkan Publikasi Kerja Anggota Dewan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang mempunyai tugas besar untuk mengatasi…

Drupoh, Tradisi Unik Saat Panen Duku Woro

Desa Woro Kecamatan Kragan terkenal dengan buah dukunya atau masyarakat biasa menyebutnya…

Gus Hanies: Bangunan Gedung Harus Ramah Difabel

Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya membuat akses ramah difabel saat membangun gedung. Hal…