REMBANG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Rembang, berharap di tahun 2024 nanti supaya Pemerintah Desa (Pemdes) fokus terhadap pelayanan masyarakat. Hal itu disampaikan Sub Koordinator Penataan Desa Dinpermades Kabupaten Rembang, Agus Pujiono, kepada CBFM, Senin (4/9).
Agus Pujiono mengatakan sebagian Pemerintah Desa (Pemdes) masih ada aparatur desa yang bertugas sebagai pelayanan umum atau pelayanan masyarakat, berada dalam satu ruangan dengan staff sekretariat atau aparatur desa lainnya. Sehingga perlu dibuatkan ruang pelayanan umum tersendiri.
“Apabila ruang pelayanan dilakukan di ruang tersendiri maka dapat meningkatkan kenyamanan pelayanan, tidak mengganggu kerja aparatur Pemdes dan menjaga keamanan arsip-arsip desa. Kalau ada ruang tersisa, minimal masyarakat yang dilayani merasa nyaman,” bebernya.
Ia menjelaskan dalam upaya memaksimalkan pelayanan pihaknya berharap di ruang pelayanan dilengkapi dash board, meja pelayanan, kursi antrean dan aksesories.
Untuk merealisasikan itu, pihaknya berharap agar desa harus pintar-pintar membuat terobosan terhadap sumber pembiayaan. Pasalnya, sampai hari ini, Dana Desa belum diperbolehkan untuk membuat atau memperbaiki kantor desa.
Sehingga diarahkan untuk sumber-sumber menggunakan Pendapatan Asli Desa (PAD) atau pembiayaan lain baik Bantuan Kabupaten maupun melalui CSR perusahaan di desa setempat.
Dengan adanya optimalisasi pelayanan masyarakat menurut Agus harapannya nanti desa bersangkutan menjadi smart village.
“Arahnya nanti ke smart village,” ujarnya.
Smart village di Rembang, belum ada. Namun Dinpermades akan mengupayakannya, saat ini pihaknya sedang menyiapkan peraturan hukumnya untuk menunjang smart village.
Namun saat ini, desa yang sudah mengarah ke smart village yaitu Desa Mojowarno, Kecamatan Kaliori yang sudah melaksanakan digitalisasi desa.(Masudi/CBFM)