SLUKE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, meminta kepada masyarakat, untuk mengaktifkan kembali 3 M (Mengubur barang bekas, Menguras dan Menutup bak air). Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), di Pendapa Kecamatan Sluke, hari Selasa (28/2).
Wakil Bupati mengatakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M lebih efektif dibanding fogging.
“Bapak / Ibu, bisa meminta fogging. Tapi menurut DKK, fogging kurang efektif. Karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Dan efek dari pestisida, bahan bakar solar kurang baik untuk pernafasan.
Gus Hanies menerangkan wabah demam berdarah mulai naik lagi di Kabupaten Rembang, dalam sepekan ini. Karena dipengaruhi adanya cuaca yang selalu hujan.
Akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu menurut Gus Wabup menyebabkan 1 warga di Kecamatan Sluke, meninggal dunia. Sebelumnya 1 korban dari Kecamatan Rembang, juga meninggal dunia.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Ridwan mengungkapkan untuk meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan di Kecamatan Sluke, Pemkab Rembang, tahun 2023 ini, menggelontorkan dana Rp. 200 juta ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sluke.
“Tingkat kesehatan mulai dari PCR, puskesmas, kebutuhan-kebutuhan lain. Insya Allah tahun ini, ada Rp. 200 juta untuk Puskesmas Sluke,” bebernya.
Seusai Musrenbang, untuk meluapkan kegembiraan karena 2 tahun kepemimpinan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Rembang, Abdul Hafidz dan Mochamad Hanies Cholil Barro’, ditandai pemotongan tumpeng dari Gus Hanies kepada Ridwan.(Masudi/CBFM)