Sebanyak 2.900 nelayan kecil di Kabupaten Rembang bakal mendapatkan bantuan sosial langsung tunai (BLT) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kelompok nelayan dan kepala desa (Kades) diberi sosialisasi terkait penyaluran BLT di lantai 4 gedung kantor Bupati, Kamis (3/11).
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan berdasarkan peraturan Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri, daerah wajib menyisihkan 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU) untuk kepentingan penanggulangan inflasi. Dengan sasaran salah satunya adalah nelayan.
Dari DTU sebesar Rp. 3,8 miliar yang di dapat Pemkab Rembang, Rp. 1,8 miliar digunakan untuk bantuan kepada nelayan. Dengan sasaran 2.900 nelayan penerima BLT.
“Tentu ini masih ada yang ketinggalan, tetapi bantuannya ada dari berbagai sumber. Jadi tidak perlu ribut, yang penting syukur,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang, Sofyan Cholid menyampaikan, bantuan tersebut diberikan untuk nelayan kecil yang belum tercover bantuan subsidi BBM dari Provinsi. Berbeda dengan bantuan subsidi BBM, BLT yang akan diberikan ini berupa uang tunai dengan nominal Rp. 600 ribu.
“Kemarin dari Provinsi dalam bentuk BBM solar, tapi kalau Kabupaten berbentuk uang tunai. Penggunaannya terserah, lebih luwes. Tapi jangan untuk konsumtif, tapi produktif,” terangnya.
Untuk data penerima, lanjut Sofyan, bersumber dari kepala desa dan kelompok nelayan. Dari data yang diterima, selanjutnya akan diverifikasi oleh tim dari Dinlutkan Rembang untuk menentukan kapasitas nelayan yang perlu mendapatkan bantuan.
“Di dalam penentuan nama-nama nelayan kita perlu identifikasi dan kita verifikasi supaya validitasnya bisa kita jamin. Sehingga tidak terjadi masalah di kemudian hari,” kata dia.
Pihaknya menargetkan penyaluran bantuan bisa selesai di akhir Bulan November. Dinlutkan Rembang juga melalukan MoU dengan pihak Bank Jateng untuk proses penyalurannya.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)