REMBANG – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Rembang terus menggelar razia sebagai upaya memberantas penyamit masyarakat. Salah satunya praktik prostitusi di Kabupaten Rembang. Hari Senin (07/02) kemarin, 10 pasangan bukan suami istri terjaring razia.
Ada lima lokasi yang didatangi petugas dari Satpol PP Kabupaten Rembang. Tiga hotel berlokasi di kawasan Pantura Rembang bagian barat disisir. Sedangkan kos-kosan yang didatangi petugas berada di kawasan Magersari.
Hasilnya, pasangan bukan suami istri itu kedapatan sedang berduaan didalam kamar hotel dan kos-kosan yang didatangi oleh petugas. Saat ditanya oleh petugas mereka tidak dapat menunjukkan dokumen sah pasangan perkawinan.
Akhirnya petugas mengamankan seluruh KTP milik pasangan yang diduga sedang melakukan perbuatan mesum itu. Sejak Senin siang sampai sore mereka berada di Kantor Satpol PP untuk mendapatkan pembinaan.
Mereka yang terjaring razia juga diminta menandatangani surat penyataan yang berisi tidak akan mengulangi perbuatannya kembali. Sebagian pasangan illegal itu sudah berusia dewasa.
Sulis mengaku kegiatan yang dilakukan berlangsung setiap 3 kali dalam tiga Minggu. Namun ketika ada aduan dari masyarakat akan langsung ditindak lanjuti tanpa menunggu jadwal giat operasi.
“Kita setiap tiga Minggu ada tiga kali kegiatan. Setelah itu nanti ada pembinaan lebih lanjut. Sudah kami catat datanya, tadi pasangan yang terjaring Razia sebagaian besar sudah dewasa,” terang Sulistyono.
Satpol memberikan peringatan kepada pengelola hotel atau kos-kosan agar tidak membiarkan adanya praktik asusila di tempat yang mereka kelola.
Secara aturan, berdasarkan pihak Satpol PP Rembang, jika pengelola hotel atau kos-kosan itu sudah beberapa kali menerima peringatan tetap membiarkan, maka bisa dikenakan sanksi administrasi atau denda. (Asmui)
